Sunday, January 16, 2022

1. Belajar Mikrokontroller Awal : Flip Flop (Blinking) Led Dengan Millis Tinkercad

January 16, 2022 Posted by ongkyrifdev
Sama seperti artikel sebelumnya yaitu Belajar Mikrokontroller Awal : Flip Flop (Blinking) Led Dengan Delay Tinkercad  kita disini akan membahasnya menggunakan millis, untuk melakukan flip-flop tersebut. Seperti biasa kita akan menggunakan tinkercad untuk melakukan simulasinya.

Rangkaian yang digunakan masih sama seperti yang sebelumnya kita gunakan, disini kalian bebas menyusun dari awal atau menggunakan rangkaian sebelumnya, yang terpenting hasil nya akan terbentuk seperti pada gambar ini.
Belajar Mikrokontroller Awal : Flip Flop (Blinking) Led Dengan Millis Tinkercad Rangkaian

Bahan dan Komponen 

  1. Arduino Uno
  2. LED (Merah, Biru)
  3. Resistor 1K Ohm
  4. Breadboard
  5. Jumper 

Rangkai bahan dan komponen

Selanjutnya kita susun semua bahan menjadi sebuah rangkaian di atas breadboard, dengan beberapa ketentuan berikut :

  1. Hubungkan katoda pada led dengan resistor, kemudian hubungkan resistor ke ground pada arduino
  2. Hubungkan anoda pada led merah ke pin 13 ( Opsional mau pin manapun )
  3. Hubungkan anoda pada led biruke pin 12 ( Opsional mau pin manapun )

Menuliskan instruksi ke dalam arduino

Untuk menuliskan instruksi ke dalam simulasi mikrokontroller arduino, bisa di klik button code pada sisi kanan.

Setelahnya kita harus mengenalkan led kepada mikrokontroller, sehingga perlu mendeklarasikan pin-pin yang digunakan dari setiap led dan mode yang digunakan (input atau output) seperti berikut :

#define merah 13
#define biru 12
void setup {
    pinMode(Merah, Output);
    pinMode(Biru, Output);


Setelah pin dideklarasikan, langkah selanjutnya kita akan memodifikasi script diatas dengan menambah beberapa script berikut untuk penghitungan millis() seperti pada code berikut :

#define merah 13
#define biru 12
unsigned long temp = 0;
long int jeda = 1000;
int hidup = 1;
int mati = 0;
void setup()
{
  pinMode(merah, OUTPUT);  
  pinMode(biru, OUTPUT);
}
void loop()
{
  unsigned long count = millis(); 
  if (count - temp == jeda){
  temp = count;
        if(hidup == 1){
        hidup = mati;
          mati = 1;
        }else{
          mati = hidup;
          hidup = 1;
    }
  }
  digitalWrite(merah, hidup);
  digitalWrite(biru, mati);
}

Dalam script tersebut dapat terlihat, kita mempunyai variabel temp, untuk menyimpan nilai dari perubahan penghitung millis(), dan variable count digunakan untuk menghitung waktu millis(), yang nantinya akan dilakukan pengecakan apakah hasil pengurangan count dengan temp akan sama dengan nilai jeda yang kita harapkan.

Untuk dapat lebih memahami, penjelasan code tersebut silahkan putar video berikut :

Kemudian jalankan dengan running hasil simulasi kita, dan tara, flip flop ala lampu lalu lintas pun jadi :), CMIIW

Tuesday, December 7, 2021

1. Belajar Mikrokontroller Awal : Flip Flop (Blinking) Led Dengan Delay Tinkercad

December 07, 2021 Posted by ongkyrifdev

Latihan pertama untuk mengenal tentang mikrokontroller dari awal, kita bisa melakukan percobaan Flip Flop Led (Blinking Led). Kita juga akan belajar cara membuat rangkaian dan memprogram mikrokontroller sesuai dengan perintah kita.

Untuk membayangkan bagaimana flip flop atau blinking Led itu, kita bisa melihat lampu rambu lalu lintas, yang berpindah dari merah ke kuning ke hijau dengan waktu tertentu. Nah, bedanya percobaan ini akan kita lakukan dengan arduino uno, serta menggunakan konsep delay().

Hello World Versi Mikrokontroller

Seperti halnya belajar bahasa pemrograman, percobaan ini adalah basic untuk mengenal mikrokontroller atau kita sebut hello world di mikrokontroller. Percobaan ini fokus untuk mememerintah mikrokontroller melakukan kedap kedip lampu dengan waktu yang kita tentukan menggunakan perintah delay().

Flip Flop (Blinking) Led Delay-Ongkyaw.my,id

Simulasi percobaan akan berjalan kurang lebih seperti pada animasi diatas, untuk menghemat biaya dan waktu langsung kita eksekusi simulasinya menggunakan tinkercad, sehingga lebih efisien dan hemat, seperti pada video ini : 


Persiapan Bahan dan Komponen

Pertama pastikan kalian membuka tinkercad dan pilih circuits kemudian siapkan bahan yang akan digunakan meliputi :

  1. Arduino Uno
  2. LED (Merah, Kuning, Hijau)
  3. Resistor 1K Ohm
  4. Breadboard
  5. Jumper

Rangkai Bahan dan Komponen

Selanjutnya kita susun semua bahan menjadi sebuah rangkaian di atas breadboard, dengan beberapa ketentuan berikut :

  1. Hubungkan katoda pada led dengan resistor, kemudian hubungkan resistor ke ground pada arduino
  2. Hubungkan anoda pada led merah ke pin 13 ( Opsional mau pin manapun )
  3. Hubungkan anoda pada led kuning ke pin 12 ( Opsional mau pin manapun )
  4. Hubungkan anoda pada led hijau ke pin 11 ( Opsional mau pin manapun )

Sehingga rangkaian menjadi seperti pada animasi berikut :


Menuliskan instruksi ke dalam mikrokontroller

Untuk menuliskan instruksi ke dalam simulasi mikrokontroller arduino, bisa di klik button code pada sisi kanan.

Setelahnya kita harus mengenalkan led kepada mikrokontroller, sehingga perlu mendeklarasikan pin-pin yang digunakan dari setiap led dan mode yang digunakan (input atau output) seperti berikut :

#define Merah 13 
#define Kuning 12 
#define Hijau 11

void setup {

    pinMode(Merah, Output);

    pinMode(Kuning, Output);

    pinMode(Hijau, Output);

Setelah pin dideklarasikan, langkah selanjutnya kita akan berikan tegangan 5v ke seluruh lampu led, seperti berikut :

void loop() { 

    digitalWrite(Merah, HIGH);

    digitalWrite(Kuning, HIGH);

    digitalWrite(Hijau,HIGH);

}

Langkah terakhir kita buat flip flop atau blink pada setiap led menggunakan delay, dengan memberikan nilai low pada lampu yang harus mati, seperti berikut :

digitalWrite(Merah, HIGH);

digitalWrite(Hijau, LOW);

delay(5000);

digitalWrite(Kuning, HIGH);

digitalWrite(Merah, LOW);

delay(5000);

digitalWrite(Hijau, HIGH);

digitalWrite(Kuning, LOW);

delay(5000);

Kemudian jalankan dengan running hasil simulasi kita, dan tara, flip flop ala lampu lalu lintas pun jadi :), CMIIW


Sunday, October 17, 2021

Pengenalan Tentang Mikrokontroller, Apa Itu Mikronkontroller, Jenis, dan Manfaatnya

October 17, 2021 Posted by ongkyrifdev ,

Pengertian Mikrokontroller

Mengutip dari wikipedia bahwa "adalah sebuah komputer kecil (mikro) pada sebuah logam semikonduktor, Integrated Circuit (IC). Berisi satu atau lebih CPU yang dilengkapi dengan memori dan periferal input output yang dapat di program".

Mengutip dari Destiarini dan Pius Widya Kumara dalam jurnalnya menjelaskan bahwa "mikrokontroller adalah suatu chip berupa IC(Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mikrokontroller adalah sebuah komputer kecil berupa Integrated Circuit (IC) untuk melakukan tugas tertentu (spesifik) yang di lengkapi dengan port input output untuk menerima dan memberikan sinyal sesuai dengan program yang dituliskan ke dalamnya.

Contoh Mikrokontroller : Arduino

Mikrokontroller Arduino
Photo by Harrison Broadbent on Unsplash

Dari gambar tersebut terlihat beberapa componen, dimana setiap componen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Semisal pada box berwarna putih digunakan untuk memasukan program ke dalam processor arduino, tabung hitam ( disebelah box putih ) digunakan untuk menginputkan daya dari batterai, serta port digital yang digunakan untuk melakukan input output signal. Untuk lebih memahami sebuah mikrokontroller kalian bisa membaca petunjuk yang disebut dengan Datasheet.

Jenis-Jenis Mikrokontroller

Sebelum mengenal jenis mikrokontroller, harus diketahui dahulu tentang klasifikasi arsitektur dari mikrokontroller, yang terdiri dari dua klasifikasi, yaitu :

  • CICS (Complex Instruction Set Computing)

Jumlah instruksi yang dimiliki sangat banyak dan lengkap, tetapi fasilitas internalnya minimal dan sederhana. Program assembly nya juga sangat sederhana karena instruksinya yang dimiliki kompleks.

  • RICS (Reduce Instruction Set Computing)

Berbeda dengan CICS, jumlah instruksi yang dimiliki RICS minim dan terbatas, tetapi fasilitas internalnya cukup banyak. Program assembly nya juga lebih kompleks karena berisi instruksi dasar yang secara umum mebutuhkan 1 siklus mesin untuk menjalankan nya.

Setelah mengenal klasifikasi berdasar arsitekturnya, kita dapat mengenal jenis-jenis mikrokontroller itu sendiri, yang terdiri dari :

  • Mikrokontroller AVR

Mikrokontroller Alv and Vegard's Risc (AVR), ini adalah andalan dari Atmel, dimana AVR dirancang dengan berbagai kelebihan sehingga dapat menyempurnakan jenis-jenis mikrokontroller sebelumnya.


AVR ini memiliki arsitektur RISC 8 bit, sehingga sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR juga memiliki banyak tipe serta fasilitas, dengan arsitektur yang tetap sama.

  • Mikrokontroller MCS-51

Mikrokontroller dengan arsitektur CISC, Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. 


Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. 


Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap versinya.

  • Mikrokontroller PIC

Mikrokontroller termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. PIC juga memungkinkan kita untuk mengontrol perangkat output ketika mereka dipicu oleh sensor dan switch. 


Program dapat dihasilkan dengan menggunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang kemudian dapat di download ke dalam chip PIC. Mereka dapat ditulis ulang sebanyak yang Anda inginkan. Memori jenis ini disebut memori flash.

  • Mikrokontroller ARM

ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32­bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings.


Arsitektur ARM yang paling umum dijalankan adalah 32-bit set instruksi arsitektur. Implementasi dari Arsitektur ARM dapat dijumpai pada Windows, Unix, dan sistem operasi mirip Unix, termasuk Apple iOS, Android, BSD, Inferno, Solaris, WebOS, Plan 9 dan GNU / Linux. 

Manfaat Mikrokontroller

Untuk mengetahui manfaat dari mikrokontroller, kita dapat mengenal fungsi mikrokontroller secara basic terlebih dahulu, yang meliputi :

  1. Counter
  2. Decoder dan Encoder
  3. Timer
  4. Flip Flop
  5. Pembangkit Osilasi
  6. ADC
  7. Dan lainya.

Sehingga, dalam aspek kehidupan mikrokontroller memiliki manfaat seperti :

Lampu merah pada lalu lintas dengan fungsi flip flop dan timer, Lampu otomatis dengan sensor Cahaya, perangkat IOT, maupun pada industry lain seperti sonar pada kapal laut.

Semoga artikel ini dapat membantu kita belajar bersama.

Untuk belajar tentang mikrokontroller bisa melalui indeks dibawah :